Yogyakarta — Layanan kemahasiswaan Program Studi S3 Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), mendapatkan apresiasi positif dari para mahasiswa. Hal ini tercermin dalam hasil Survei Kepuasan Mahasiswa Tahun 2024, yang dilaksanakan dalam rangka Audit Mutu Internal (AMI) UNY.

Survei dilakukan melalui laman www.survey.uny.ac.id, dan hasilnya menunjukkan bahwa layanan kemahasiswaan memperoleh rata-rata skor kepuasan sebesar 3,862 dari skala 4, yang mencerminkan kualitas layanan yang sangat baik.

Berbagai aspek layanan menjadi objek penilaian dalam survei ini, antara lain:

• Daya tanggap (responsiveness): Kemampuan memberikan pelayanan tepat waktu.

• Keandalan (reliability): Ketepatan dan kepuasan dalam menyelesaikan layanan.

• Keramahan pelayanan (empathy): Sikap ramah dan perhatian terhadap mahasiswa.

• Kepastian (assurance): Prosedur pelayanan yang jelas dan dapat diandalkan.

• Bentuk fisik layanan (tangible): Fasilitas layanan kemahasiswaan yang representatif.

Selain dimensi pelayanan utama tersebut, mahasiswa juga menilai dukungan terhadap kegiatan kemahasiswaan (organisasi, pelatihan, seminar), layanan beasiswa dan bantuan pendidikan, akses terhadap informasi, serta fasilitas kesejahteraan seperti layanan konseling, kesehatan, dan pengembangan minat-bakat.

Tindak Lanjut dan Komitmen Perbaikan

Menyikapi hasil yang menggembirakan ini, Program Studi PBI S3 menetapkan sejumlah langkah strategis untuk menjaga dan meningkatkan mutu layanan, di antaranya:

• Mempercepat respon terhadap kebutuhan mahasiswa, agar layanan lebih sigap dan solutif.

• Meningkatkan kompetensi staf dalam memberikan solusi yang tepat dan profesional.

• Menumbuhkan budaya empatik dalam pelayanan, agar mahasiswa merasa dihargai dan diperhatikan.

• Menyempurnakan SOP layanan, agar prosedur lebih mudah dipahami dan diakses mahasiswa.

• Memperbarui sarana layanan kemahasiswaan, termasuk ruang layanan, media informasi, dan dokumentasi kegiatan.

Prodi juga akan terus memperkuat dukungan terhadap kegiatan kemahasiswaan, membuka akses informasi secara transparan, dan meningkatkan fasilitas kesejahteraan sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan suportif.